Untuk Anda yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, pernahkah Anda berpikir bahwa anak kecilpun bisa merasakan stess. Kalau untuk orang dewasa seperti kita stress bisa terjadi kapan saja dan dimana saja karena berbagai macam faktor yang menjadikan mudah stress seperti kondisi finansial, putus dari pacar, masalah rumah tangga, masalah kantor, sampai masalah macet di jalan juga bisa menjadi penyebabnya. Lalu apa yang menyebabkan anak kecil stress? jawabannya banyak juga ternyata. Dari sejak bayi terlahir di dunia sudah mempunyai peluang eh kemungkinan kondisi yang menciptakan stress.
Coba anda tinggalkan anak anda pada saat mereka terjaga, pasti timbul tekanan dalam dirinya, timbul kecemasan yang mendalam. Nah inilah salah satu sumber stress pada anak bayi. Anak batita akan sangat cemas saat orang yang paling dibutuhkannya saat itu meninggalkan dia. Seiring dengan bertambahnya umur dan perkembangan sosial intelektualnya maka bertambah pula tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya, baik dari lingkungan sekolah, teman, atau dapat juga dari yang terdekat darinya yaitu orang tua. Tanpa disadari banyak orang tua justru menambah tekanan kepada anak sehingga memunculkan stress pada anak-anaknya, meskipun pada awalnya niat dan tujuan dari orang tua adalah kebaikan. Niat dan tujuan yang baik dari orang tua tanpa sadar justru membuat keadaan lebih buruk. Saat anak mendapat nilai yang kurang baik, orang tua serta merta memarahi anak tanpa mencoba mencari tahu penyebabnya ditambah lagi tanpa memberikan solusi yang terbaik untuk kedepannya. Orang tua mempunyai motivasi dan harapan besar untuk anaknya sementara harapan dan motivasi anak sering berbeda dengan orang tua. Tanpa pendekatan dan hubungan yang baik antara orang tua dan anak tentu akan sulit memperbaiki keadaan seperti ini. Kalau dirinci mungkin beberapa hal yang menyebabkan kecemasan anak yang memungkinkan menjadikan anak stress sebagai berikut:
Semoga bermanfaat ...
Coba anda tinggalkan anak anda pada saat mereka terjaga, pasti timbul tekanan dalam dirinya, timbul kecemasan yang mendalam. Nah inilah salah satu sumber stress pada anak bayi. Anak batita akan sangat cemas saat orang yang paling dibutuhkannya saat itu meninggalkan dia. Seiring dengan bertambahnya umur dan perkembangan sosial intelektualnya maka bertambah pula tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya, baik dari lingkungan sekolah, teman, atau dapat juga dari yang terdekat darinya yaitu orang tua. Tanpa disadari banyak orang tua justru menambah tekanan kepada anak sehingga memunculkan stress pada anak-anaknya, meskipun pada awalnya niat dan tujuan dari orang tua adalah kebaikan. Niat dan tujuan yang baik dari orang tua tanpa sadar justru membuat keadaan lebih buruk. Saat anak mendapat nilai yang kurang baik, orang tua serta merta memarahi anak tanpa mencoba mencari tahu penyebabnya ditambah lagi tanpa memberikan solusi yang terbaik untuk kedepannya. Orang tua mempunyai motivasi dan harapan besar untuk anaknya sementara harapan dan motivasi anak sering berbeda dengan orang tua. Tanpa pendekatan dan hubungan yang baik antara orang tua dan anak tentu akan sulit memperbaiki keadaan seperti ini. Kalau dirinci mungkin beberapa hal yang menyebabkan kecemasan anak yang memungkinkan menjadikan anak stress sebagai berikut:
- Anak dijadikan obyek untuk cita-cita, impian, harapan besar dari orang tua sehingga anak menjadi sangat tertekan, terutama jika impian dan cita-cita anak tidak sesuai dengan orang tuanya
- Banyaknya aktivitas baik dalam hal pelajaran sekolah maupun di luar sekolah yang menyita seluruh waktunya yang notabene masa kanak-kanak adalah masa "emas"
- Masalah-masalah keluarga yang sengaja atau tidak sengaja mereka dengar dari orang tua, saudara, teman atau lingkungan mereka sehingga menciptakan rasa cemas dalam diri mereka
- Pertengkaran yang terjadi di antara orang tua mereka dan terjadi di depan mereka.
- Berita-berita dari berbagai media massa, terutama televisi, berita seputar kekerasan, gambar-gambar yang menakutkan
- Dan mungkin masih banyak lagi sebab-sebab yang membuat anak kita menjadi cemas
- Anak sulit untuk konsentrasi, sulit tidur.
- Ngompol padahal sudah lama tidak ngompol.
- Untuk anak yang masih balita tangisan dan rasa tidak tenang merupakan ciri-ciri yang paling mudah.
- Sering mimpi buruk, timbul kebiasaan baru misal mengisap jempol
- Pola tidur yang berubah-ubah.
- Yang lain bisa anda amati sendiri.
Semoga bermanfaat ...