22 February 2009

Adakah obat demam berdarah dengue?

Pada musim hujan, serangan penyakit demam berdarah dengue patut diwaspadai. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu telah menelan banyak korban. Namun, segala upaya untuk memutus mata rantai penularan penyakit itu masih kurang efektif. Seperti yang dilangsir dalam harian kompas berikut ini para ahli di Australia berhasil meneliti dan mengembangkan ilmu yang dapat mengendalikan populasi nyamuk penyebab penyakit DB ini:
Di tengah ketidakberdayaan melawan demam berdarah dengue di berbagai negara tropis di dunia, sekelompok peneliti Australia didanai miliarder Bill Gates mengklaim telah menghasilkan riset yang dapat membantu memerangi DBD dengan cara menghentikan jalur penularan penyakit itu.
Mereka berhasil menginfeksi nyamuk penyebar penyakit tropis itu dengan bakteri Wolbachia sehingga kemampuannya menularkan dengue ke manusia berkurang.
Caranya, dengan menginfeksi nyamuk pembawa penyakit itu dengan parasit yang memperpendek masa hidup nyamuk itu. Dalam paparan hasil penelitian pada jurnal Science dijelaskan, bakteri Wolbachia menyebar dengan baik melalui uji laboratorium pada nyamuk-nyamuk yang berkembang biak.
Dengue hanya dibawa nyamuk dewasa sehingga membunuh mereka bisa memutus mata rantai penularan DBD. Mereka telah menginfeksi 10.000 embrio nyamuk dengan bakteri itu. Tes itu untuk melihat sejauh mana bakteri itu bisa mengurangi masa hidup serangga tanpa membunuhnya atau mencegah perkembangbiakan mereka
Para peneliti dari Universitas Queensland di Brisbane, Australia, mengambil strain yang dikenal dengan nama Wolbachia untuk memperpendek masa hidup nyamuk vektor DBD. Nyamuk yang membawa virus dengue tak secara alami rentan terhadap bakteri sehingga peneliti membuat nyamuk beradaptasi agar infeksi itu berhasil.


Menurut para ahli itu dengan menginfeksi nyamuk dewasa ini menjadi jalan termurah sebagai pengendali populasi nyamuk pembawa korban ini. Tulisan ini saya buat sebagai inspirasi kepada kita semua untuk selalu waspada, karena menurut sepengetahuan saya di Indonesia belum ada yang dapat menghentikan atau mengendalikan populasi penyakit DB ini, saya sudah mencoba untuk searh di beberapa forum namun belum mendapatkan hasil yang maksimal. Atau memang belum adakah obat untuk Demam Berdarah? Lalu seandainya saudara kita ada yang terkena penyakit ini apakah hanya tinggal diam menunggu daya tahan tubuh mereka apakah mampu mengatasi masa kritis atau tidak. Beberapa obat alternatif, atau sebenarnya lebih tepat sebagai pendukung karena hanya menambah jumlah trombosit yang biasanya turun drastis adalah:
  1. Pocari Sweat, sekarang malah lagi ngetrend Ponari Sweat (akal-akalan atau beneran saya gak tahu kebenarannya)
  2. Jambu
  3. Angka
  4. dan ternyata ada satu yang mungkin baru berkembang sari buah kurma
Meski setiap kali tempat kita di fogging tampaknya tidak terlalu memberikan manfaat, apakah mungkin karena campuran obat fogging yang kurang seimbang atau memang nyamuk nya yang sudah bisa beradaptasi dan mampu mengatasinya. Lalu kemudian obat nyamuk semprot atau oles, efektifkah ini? Rasa-rasanya kok masih perlu banyak riset untuk bisa membuktikannya. Kalau menurut saya jalan terbaik untuk kita bisa mengatasinya mungkin dengan memperbanyak tanaman penolak nyamuk entah itu lavender, zodia atau sejenisnya kalau kita coba tengok di daerah Jakarta selatan tepatnya di dekat Fatmawati sana yang terkenal penduduknya membudidayakan tanaman hias, selain sebagai pengusir nyamuk juga menjadi mata pencaharian mereka. Dan jika mereka ditanya kenapa mereka selalu membuka lebar-lebar pintu dan jendela mereka baik siang maupun malam hari, apakah tidak takut akan nyamuk dan binatang lain seperti serangga atau tikus, mereka menjawab bahwa selama mereka mengembangkan tanaman-tanaman pengusir nyamuk itu lingkungan mereka aman dari serangan seperti itu. Wah kalau gitu kita bisa mengikuti jejak mereka dong! Tapi yang jadi pertanyaan kalau yang mau menanam cuman kita sendiri bukankah tidak akan terlalu bermanfaat? Inilah yang menjadi hambatan tidak semua warga peduli terhadap lingkungan, boro-boro mau menanam tanaman hias seperti itu, untuk membuang sampah pada tempatnya saja susah untuk ditaati. Tapi saya tetap berharap suatu saat Indonesia bisa terhindar dari segala macam penyakit, dan terutama masyarakat kita sadar akan lingkungan sebelum semuanya terlambat.